Budayakan Jujur dalam Amal
“ Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan .” (QS.61:2-3) J ujur, rangkaian huruf yang sekilas terdengar begitu sederhana. Akan tetapi, implementasinya tak sesederhana yang terdengar. Sedari kecil pun pasti kita telah dididik untuk menetapi kejujuran. Di manapun, baik di rumah, sekolah maupun tempat mengaji. Mengapa sebegitu pentingnya untuk jujur? Sebelum lebih jauh mengenal kejujuran, saya akan memberi definisi singkat tentang kejujuran. Secara bahasa, shiddiq yang berasal dari kata shadaqa, memiliki beberapa arti yaitu benar, jujur, dapat dipercaya, sesuai apa yang dikatakan dengan apa yang diamalkan, ikhlas, tulus, keutamaan, kebaikan, dan kesungguhan. Menetapi kejujuran merupakan salah satu sifat dapat kita teladani dari Nabi Muhammad SAW, hingga beliau diberi gelar Al-Amin, karena kejujurannya dalam segala hal. Berkata ata