Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Tawakal Ilallah

Saat beragam ujian datang, tidak seharusnya kita mengeluh dan berputus asa. Yakinlah semata bahwa pertolongan Allah dekat. Banyak hikmah yang hendak Dia sampaikan dalam sulitnya ujian. Semua sudah diperhitungkan. Bahwa pasti ada jalan keluarnya. Satu mimpi yang masih kuat dalam azzamku, yakni bisa senantiasa dekat dengan al-Quran. Ujian demi ujian inilah yang membantuku untuk terus semangat berinteraksi dengan al-Quran. Terkadang kita lebih sering melihat ujian sebagai sebuah musibah dan keburukan karena itulah yang tampak di hadapan kita. Padahal jika kita bisa melihatnya dari sisi yang lain, itulah takdir terbaik yang Allah berikan untuk kita dan sekeliling kita. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari setiap ujian baik ujian dalam senang maupun sedih. Dan bagi seorang mukmin dua-duanya adalah kebaikan. Sabar dan ikhlas yang jadi kunci menghadapi semuanya. Tawakal ilallah mestillah pula tertanam dalam diri. Tak perlu risau dengan tidak tercapainya rencana masa depan yang kita

RPIM: Ikhwan di Bawah Naungan Alquran

Risalah ini telah diterbitkan sejak awal munculnya fikrah Ikhwan sebelum terjadinya perang dunia II dan telah dibaca oleh para aktivis dakwah pada saat itu. Di dalamnya ada diskripsi yang bagus tentang mabadi’ (dasar-dasar) Islam serta sarana untuk melakukan ishlah (perbaikan) sebagaimana telah diserukan kepada kita untuk menerapkannya. Di dalamnya juga dibahas selayang pandang tentang daulah islamiyah di awal kebangkitannya, saat Al- Qur’an dijadikan dustur (undang-undang) dalam kehidupan masyarakat, dan Rasulullah sendiri yang memimpin dan menjadi qudwah (sumber keteladanan) bagi mereka. Pada risalah ini juga terdapat analisis yang cukup detail tentang faktor-faktor yang dapat mengacaukan arus kebangkitan umat Islam dan menggeser keberadaan mereka. Pembaca juga akan mendapatkan untaian kalimat yang berisi taujih (pengarahan) yang sangat mengena pada penghujung risalah ini. Sungguh, tidak akan shalih generasi akhir dari umat ini kecuali dengan apa yang menjadikan shalih para pendahul

Hakikat Keluarga

Gambar
Keluarga itu pondasi dasar dr aktivitas di sekitar.. Jika terlalu aktif dakwah di luar tapi tak pernah ada waktu untuk keluarga, untuk apa? Karena keluargamu yang  semestinya bisa kamu jaga dari api neraka. Bagaimana pula tanggapan orang jika keluarga tidak terurus. Apa iya sekitarmu mau didakwahi? Tapi bukan berarti meninggalkan ekstern lantaran memntingkan keluarga. Semua ada porsinya. Yang berlebihan harus dikurangi. Yang kekurangan harus ditambah.. Agar semua seimbang. Terbentuknya keluarga sakinah, mawaddah, warohmah adalah perjuangan yang harus terus dibina, bukan yang bisa tercipta secara instan dn tak perlu dijaga.. karena setiap perjalanan dalam kehidupan keluarga selalu ada ujiannya.. Apalagi jika tujuan membgn keluarga adalah krn Allah.. Semakin ingin dekat dengan Allah, maka ujiannya pun ditambah.. Harus siap.. Lalui saja, insyaAllah, byk kebaikan didalamnya.. Yakin saja kepada Rabbmu,,  kesedihan, kegundahan yang Allah timpakan kepada orang beriman

Perjuangkan Keimanan

Gambar
Hilda Nur Wulandari* Berbagai isu yang ditujukan kepada umat islam di Indonesia makin ramai saja. Mulai dari media islam yang diblokir karena dianggap penyebar isu radikalisme, isu penghilangan kolom agama di KTP, belum lagi adanya larangan sahur on the road dan memperdengarkan kaset murattal atau tilawah Al-Quran di speaker masjid-masjid. Mirisnya, hampir semua isu tersebut dibawa oleh pemimpin negeri ini. Di tengah kenyataan bahwa muslim adalah mayoritas penduduk di Indonesia, isu tersebut agaknya ingin mengoyak-ngoyak pemahaman masyarakat muslim akan aqidahnya. Bagi masyarakat muslim yang ingin cari aman, mungkin akan condong acuh dengan isu-isu tersebut dan memilih untuk mengalah pada aturan yang dibuat penguasa saat ini. Namun, saya berharap, semoga masih ada muslim yang jujur dalam berislam dan teguh pada prinsip aqidahnya. Termasuk bagiannya, ketika melihat kedzoliman, segera melakukan tindakan, minimal menentangnya di hati. Kenyataan zaman ini harus dihadapi. Apa

Mars Ikhwah Sie Rohani Islam SMA Negeri 13 Jakarta

_Mars Ikhwah Sie Rohani Islam SMA Negeri 13 Jakarta._ Kala terguncang, bara membakar (membakar) Semangat hati, jiwa insani (semangat, insani) Bersatu padu dalam raga satu, berjihad selalu.. (satu, padu, raga satu, berjihad selalu...) Berjuang membela panji al-Islam (al-Islam) Tegak serentak maju bersamaa.. (maju bersama) Menghalau musuh besar lagi nyata, (menghalau lagi nyata) dengan segenap rasa... (dengan segenap rasa) Tekad kuat, (bangkitkan semangat) Baris yang rapat (guncangkan yang erat) Tegak berderap, (niatkan) Dan maju serentak! (dan maju serentak!) Hilangkan.. (semua jalan) Hilangkan semuaa.. (yang menyesatkan) Penghalau... (kebenaran) jalan Islam... (kan jalan Islam) Hancurkan.. (kedzoliman) Binasakan.. (dan kemungkaran) Nafsu yang menjerumuskan.. Kuatkan cinta Islam di dadamu, Tegakkan tauhid di dalam hatimu. Kobarkan bara api nyala nan biru, (kobarkan, nyala nan biru) Tuk jadi pembakar semangat jihadmu..

Pembiayaan Bank Syariah (repost)

I. Pendahuluan Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat pengguna-annya, pembiayaan dapat dibagai menjadi: a. Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi b. Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis diguna-kan untuk dipakai memenuhi kebutuhan. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi: 1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan (1) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif, yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi; dan (2) untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. 2. Pembiayaan investasi,

Cinta...

Oleh: Hilda Nur Wulandari Pernah sampai padaku kata-kata ini, ‘Bahwa dakwah adalah cinta’ Dakwah.. Sejak kapan aku mengenal kata ini?? Ah, rasanya aku tak bisa mengingatnya. Hanya yang aku sadar, belakangan ini aku tengah akrab bersama dengannya. Ia sahabat yang baik. Paling baik bahkan, yang membuat aku semakin dekat dengan Rabbku. Syukur, aku bisa bertemu dengannya. Jika secara zahir, seringkali aku berada di lingkungan yang tak biasa, tapi justru di sanalah aku menyadari betul apa arti dakwah, dan mengapa dakwah menjadi sebuah kewajiban bagi setiap muslim yang beriman. Ya, aku mulai mencintainya dan berharap bisa terus mencintainya. Bagiku, dakwah mengajarkan banyak hal. Ia mendidikku untuk tegar dalam menghadapi setiap ujian dan tantangan hidup. Ia mengajarkan arti hidup dan bagaimana empati kita pada yang lain. Ia melatih kesabaran dan keikhlasan dalam diri. Ia membuatku paham akan pentingnya menjadi teladan dan bagaimana tawazun dalam setiap aktivitas. Ia juga mengaja

Menjaga itu lebih baik

Jagalah Pandanganmu “Mencuci mata” sudah menjadi kebiasaan dan budaya banyak orang terutama di kalangan para muda. Nongkrong di pinggir jalan untuk “mencuci mata”, menikmati pemandangan alam yang indah dan penuh pesona sudah menjadi adat sebagian orang. Namun yang menjadi pertanyaan adalah alam apakah yang sedemikian indahnya sehingga menjadikan para pemuda begitu banyak yang tertarik dan terkadang mereka nongkrong hingga berjam-jam? Ternyata alam tersebut adalah wajah manis para wanita. Apalagi sampai terlontar dari sebagian mereka pemahaman bahwa memandang wajah manis para wanita merupakan ibadah dengan dalih, “Saya tidaklah memandang wajah para wanita karena sesuatu (hawa nafsu), namun jika saya melihat mereka saya berkata, “Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”[1] Ini jelas merupakan racun syaithan yang telah merasuk dalam jiwa-jiwa sebagian kaum muslimin. Pada hakekatnya istilah yang mereka gunakan (cuci mata) merupakan istilah yang telah dihembuskan syaithan pada