Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

RUMAH (PEREDAM) MALAS

Gambar
Oleh: Hilda Nur Wulandari Apa yang kamu lakukan jika malas datang? Jika semangat untuk meraih mimpi semakin redup. Saat rasa jenuh lebih tinggi dibanding bayangan meraih apa yang diharapkan. Hmm.. for you all yang butuh semangat, semoga kisah ini bisa jadi sirine dan penambah semangatmu. Yuk, mulai membaca!! “Tugas lagi, tugas lagi. Gak ada apa hari tanpa tugas,” celoteh Renna di tengah tumpukan tugas kuliahnya.   Ia merebahkan badannya di kursi, meregangkan otot dari penatnya mengerjakan laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan), tugas mata kuliah Manajemen Perubahan, dan Filsafat Ilmu. Mahasiswi semester tujuh, jurusan Manajemen ini benar-benar merasa dikejar deadline .  Belum lagi tinggal sebulan semester tujuh berakhir, tapi ia belum bisa daftar sidang PKL. “Gimana cara mulai ngerjain skripsi, laporan PKL aja gak kelar-kelar, hufh.,” keluhnya. Di awal semester ini ia berniat ingin sembari menyusun proposal penelitian, tapi apa boleh buat. Ia harus fokus dahulu di tugas-tug

SEMANGAT MENGHAFAL

Gambar
Oleh: Hilda Nur Wulandari “Kak, saya enggak hafal-hafal ni Kak. Saya tuh susah banget Kak menghafal. Udah ngafalin ni Kak, nanti minggu depan lupa lagi,” cerita seorang adik. SERINGKALI, SEBAGIAN DARI KITA INGIN MENJADI PENGHAFAL AL-QUR’AN tapi selalu saja mengeluh kesulitan ketika berada dalam prosesnya. Ada saja alasan untuk memaklumi diri hingga akhirnya hafalan stagnan, bahkan luntur dari waktu ke waktu. Tak bisa diabaikan memang, menjadi diri yang bisa banyak hal itu tidak mudah. Ada orang yang mudah dalam menghafal, sebagian lebih senang memperbanyak tilawahnya, ada juga yang mudah melakukan bidang lainnya. Utamanya, kita bisa menemukan di mana ahlinya kita, saya pikir itu sudah cukup baik. Ahli di sini spesifiknya lebih kepada amalan syar’i. Mengapa? Seperti halnya para sahabat Rasulullah SAW, yang memiliki amalan andalan berbeda-beda, maka, masing-masing dari kita hendaklah memiliki suatu amalan tertentu sebagai amalan andalan yang bagi kita mudah untuk

AHLUL QUR’AN

Gambar
Oleh: Hilda Nur Wulandari “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” QS. Al-Qamar: 17 “THOLABUL ‘ILMI FARIDHOTUN ALA KULLI MUSLIMIN WAMUSLIMATIN”, hadist ini pasti sudah sering kita dengar, entah saat menghadiri kajian, membaca artikel islami, atau mendapat tausiyah dari saudara seiman. Hadist yang berarti “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslimin dan muslimat”, menekankan kepada tiap-tiap muslim untuk aktif dalam belajar, lebih spesifiknya belajar ilmu agama/syariat, begitu kata Imam Al-Ghazali. Belajar apa saja yang bisa menyelamatkan diri kita kelak di hari akhir dan kesempatannya hanya ada di dunia ini. Bagi saya, sejak belajar memahami hadist ini, ketertarikan saya pada ilmu pengetahuan islam menjadi amat besar. Setiap ada majelis ilmu yang berkaitan dengan islam (insyaAllah) pasti berusaha saya datangi. Hingga saya sadar bahwa ilmu islam itu amat sangat tak terhingga luasnya. Terkadang bin

Pelajaran hari ini

Terlalu jauh, apa yang ia pikirkan tentang dirinya selama ini. Ia merasa langkahnya sudah benar dan banyak yang telah ia dapatkan. Namun, ternyata tidak juga. Hari ini ia ingin melihat segalanya dalam perspektif lain. Andai saja sejak dulu ia sadari. Mungkin ia tak pernah tahu apa arti dari sebuah kesalahan. Dan, mungkin saja ia tak kan pernah sampai pada takdir hari ini. Begitu banyak manusia di sekelilingnya yang luar biasa. Hingga merasa ia belum memiliki apa-apa yang bisa dibanggakan. Masih panjang perjalanan yang harus dilalui. Jika harus berhenti, ia pikir bukan saatnya. Dalam hidup, ia belajar bagaimana menyikapi segala sesuatu. Bahwa masalah hanya masalah perspektif dan cara berfikir seseorang. Keyakinan pada Rabbnya menguatkan langkahnya hingga hari ini. Banyak yang harus diperbaiki. Bukan saatnya lagi untuk lari dari kenyataan. Mungkin saja ia bisa berpindah dari satu takdir menuju takdir lain, tapi satu yang ia harapkan, semoga takdirnya adalah yang terbaik bagi Allah.