Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Kisah Ummu Salamah, ra

Gambar
oleh: Hilda Nur Wulandari Ia dikenal sangat cerdas, pandai, memiliki pandangan yang tajam dan pemahaman yang mendalam. Inilah salah seorang shahabiyah Rasulullah SAW yang patut kita teladani. Ia bernama lengkap Hindun binti Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqzhah bin Murrah Al-Makhzumiyah atau sering kita kenal dengan Ummu Salamah, ra. Dia termasuk wanita yang pertama kali hijrah. Sebelum menjadi istri Nabi saw., ia menikah dengan saudara sesusu beliau, Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi, seorang laki-laki yang sholih. Hindun (Ummu Salamah) dibesarkan di tengah keluarga yang sangat terpandang dan menghimpun dua sisi kemuliaan sekaligus, yakni kedermawanan dan kegagahan. Sejak kecil, ia menampakkan kepribadian yang kuat dan pantas menjadi wanita terhormat juga berparas cantik. Ketika dewasa, seorang pemuda Quraisy terpandang dan dikenal sebagai ksatria penunggang kuda meminangnya. Dia bernama Abdullah (Abu Salamah) bin Abdul Asad bin Hilal

Untuk Kamu

Gambar
Kamu yang dahulu pernah hadir dalam hidupku.  Ya.. kamu.. yang ku elu-elukan saat kemudahan itu datang. Seakan, aku memiliki segalanya. Ah.. nyatanya tidak. Itu semua karena Allah yang mudahkan. Aku masih sering melupakanmu. Walau begitu, kamu masih ada disini. Bahkan, ketika semua pergi meninggalkanku. Kamu tetap setia menemaniku. Sungguh, lelahnya bersamamu terobati dengan damainya hati. Sempat aku ingin meninggalkanmu, atau tak lagi melantunkanmu, sejenak saja... Astaghfirullah.. Ya Allah, apa yang tersisa kini. Semua hanya tinggal kepercayaan Sang Ilahi padaku untuk menitipkan ayatNya. Semoga masih ada waktu untuk berlelah-lelah bersamanya. Menghayati setiap untaian kata cintaNya. Ku rindu menghafal Al-Quran. Ya kamu yang selalu mampu mendamaikan hati ini.

Untuk Sebuah Perjalanan

Gambar
Untuk sebuah perjalanan. Inilah rute yang harus kulalui. Menemukan jejak sejarah hidupku di tempat kelahiran ibu dan ayahku. Ya Robb, alhamdulillah atas nikmat yang Kau beri. hingga akhirnya aku bisa bersilaturahmi dengan keluarga ibu dan ayah. Kini setelah semuanya ku telaah, semoga kelak Allah tunjukkan kebesarannya. Menunjukkan jalan terbaik untuk semua. Ya aku harus melanjutkan perjalanan selanjutnya. Entah masih sendiri atau Allah berikan seseorang sahabat yang mau melangkah bersama. Untuk sebuah perjalanan. Tak jarang aku bertemu dengan seseorang dengan rute yang sama atau bertemu saja di sebuah persimpangan. Bisa jadi ia datang dari arah yang sebaliknya dan melalui jalan yang pernah kulalui hingga akhirnya sampai di tujuan yang pernah kulewati. Ada juga seorang yang sampai di sebuah tujuan, bertemu dengan orang yang pernah kukenal, sedang aku berada di belakang untuk mencapai tujuan yang sama. untuk sebuah perjalanan. Inilah kehidupan. Mengalir saja sesuai takdir i

Future

Masih bisa ku dengar suara burung berkicau dan seorang OB sibuk membersihkan halaman. Ses ampainya di kelas, teman-teman seperjuangan berceloteh menunggu kehadiran tutor di mata kuliah pagi ini. Hmm.. Inilah jalan yang kutempuh selanjutnya untuk meraih mimpi. Mungkin ini jalan memutar yang harus kulalui agar bisa teguh di jalan dakwah. Bahwa adakalanya kita di atas, adakalanya kita di bawah. Kadang kita bertemu dengan orang-orang yang memiliki jabatan setinggi langit. Tapi kadang kita dipertemukan dengan orang-orang yang tak dipandang bernilai mata manusia.

Resensi Film Sang Murabbi

Gambar
oleh: Hilda Nur Wulandari Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Fِّۡilm Sang Murabbi ini menggambarkan biografi seorang pejuang dakwah "Ustadz Rahmat Abdullah" sekaligus mengenang jasa-jasanya yang besar dalam mengembangkan sayap dakwah. Serta bagaimana beliau menjalani hari-harinya dalam aktivitas dakwah.  Film ini dirilis tahun 2008 dan disutradarai oleh Zul Ardhia. Sayangnya alur yang dibuat dalam film ini belum membuat penonton merasakan bagian klimaksnya. Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari film ini yakni:  1. Bahwa teladan terbaik adalah Rasulullah SAW dan kita wajib membelanya jika ada yang menghinanya. Ada tayangan dalam film ini seorang yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah tidak menepati janji. Bersegeralah Ust. Rahmat menegur orang tersebut bahwa apa yang dikatakannya  itu tidak benar. 2. Dakwah itu harus seim